8/06/2010

Short Film Marathons #1



Un Chein Andalaou (Luis Bunuel, Spain, 1929)
Berbicara tentang sinema eksperimental tentu sangat pas bila berkenalan lebih dulu dengan karya-karya Luis Bunuel, and Un Chien Andalaou is amazing, probably the greatest short film in existence, and one of the most influential films ever. Short ini adalah hasil dua master surrealist, Luis Bunuel dan Salvador Dali. 17 menit yang penuh dengan scene aneh dan mengganggu sekaligus memorable. Di awal film kita sudah dikejutkan dengan adegan bola mata yang dibelah, Bunuel menyebutnya sebagai attack terhadap audience tepat di organ tubuh yang berfungsi sebagai media konsumsi film itu sendiri. The film was definitely ahead of its time. Even today, the image is still disturbing. If you are interested in surrealism or surreal films, this would be a perfect place to start.

Meshes in the Afternoon (Maya Derren, USA, 1943)
Dimainkan sendiri oleh sang sutradara, Maya Derren, Meshes adalah perjalanan surreal dan freudian. Penuh dengan penggambaran yang aneh dan creepy. Derren tampak memiliki ketakutan bawah sadar akan pisau, atau mungkin terbunuh oleh pisau. Film pendek 'gila' ini membawa kita dalam perjalan hypnotic dengan gaya avant-garde. Sangat puitis dan menggangu secara bersamaan. This is a must see for fans of David Lynch and Bunuel.

The Girl Chewing Gum (John Smith, UK, 1976)
Di menit pertama film ini saya nyaris percaya (dan tertipu) bahwa John Smith benar-benar sedang men-direct sebuah scene jalanan kota London seperti apa yang ia inginkan. But then, I got struck. Hell Yeah, I got the joke. And yes, it's really funny and clever at the same time. John Smith berhasil membuat lelucon tentang 'ideal working situation', membawa keinginannya untuk dapat mengatur segala hal sesuai kemauannya. It was clever and interesting idea. An intelligent and funny short!

21-87 (Arthur Lipsett, Canada, 1964)
Kolase potongan gambar yang ditemukan Lipsett di ruang editing National Film Board (sewaktu ia masih bekerja sebagai animator) dikombinasikan dengan footage hitam putih miliknya yang ia ambil di jalanan kota New York dan diiringi soundtrack dan narasi yang tak berhubugan. Hasilnya, Arthur Lipsett menghadirkan kekosongan, dehumanisasi, dan alienasi kehidupan modern tahun 60an. Film ini menunjukan secara simbolis bahkan terus terang, tentang perasaan sakit - kekosongan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, yang kadang kita sendiri tidak mau mengakuinya (atau boleh jadi tidak sadar). Film ini juga disebut-sebut berpengaruh besar terhadap karya-karya George Lucas. Dua dekade setelah film ini dibuat, Lipsett (yang memiliki gangguan kejiwaan) akhirnya committed suicide. If so, '21-87' is as suffering as its creator.

Pas De Deux (Norman McLaren, Canada, 1968)
Norman McLaren bukan hanya sekedar merekam sebuah koreografi balet, ia menampilkan frame yang sama di tiap scene dengan timing yang sempurna, sehingga menciptakan multiplikasi gambar seorang ballerina dan pasangannya dengan indah. Teknik yang dipakai McLaren disini belum pernah dibuat sebelumnya (pada jamannya). If you watch this movie, most people would find watching 13 minutes of two silhouetted-illuminated ballet dancers do their thing against a black background would be unbelievably boring. But, not for me. McLaren membuktikan bahwa tak perlu memakai banyak warna untuk menciptakan keindahan visual. Yes, This is black-and-white and words almost are too difficult to come by in trying to explain, without getting technical, how beautiful this film looks.

Invocation of My Demon Brother (Kenneth Anger, USA, 1969)

Sebuah experimental short dengan adegan-adegan surreal, occult symbol, dan penggambaran homo-erotic dipadukan dengan Moog Synthesizer score oleh Mick Jagger (the Rolling Stones). Sayangnya masih banyak yang belum mengenal Kenneth Anger, padahal karya-karyanya dinilai memilki pengaruh besar terhadap budaya pop, terutama dalam music video (coba lihat Marylin Manson dan Nine Inch Nails). Invocation of My Demon Brother mungkin bukan karya terbaik Anger, but it's still worth watching. So I'd recommend it to folks interested in Anger, or in weird sixties head trips & the dark side of psychedelia, but don't watch it under the influence. It probably would have wound up occupying a "special" place in your brain, and I don't mean a good happy place.

0 comments:

Post a Comment