8/13/2010

A Bucket of Blood (1959)


A Bucket of Blood
Roger Corman, USA, 1959
66 min/Black & White/B-Movie
Download/Watch Online: Here (Public Domain)

Jika berbicara tentang B-movie, yang ada di pikiran kita biasanya adalah film berbiaya murah dengan kualitas yang buruk. Roger Corman boleh jadi disebut-sebut sebagai "King of B-movies" dan membuat film dengan biaya murah, tapi apakah itu berarti bahwa kualitas film-filmnya juga buruk? Tentu saja tidak, dan A Bucket of Blood bisa membuktikannya.

"A Bucket of Blood" adalah salah satu b-movie favorit saya, dan boleh jadi salah satu karya terbaik Corman yang telah menyandang status cult. Di sini Corman membuat sebuah komedi horor sebagai parodi komunitas dunia seni. Sebuah satir dunia bohemian yang nyaris sempurna dengan karakter-karakter aneh nan sinting.

Sebuah kedai kopi dengan nama The Yellow Door adalah tempat dimana karakter-karakter ini berkumpul. Hiruk-pikuk memenuhi ruangan saat para seniman yang terdiri dari penyair, pematung dan pelukis asik berwacana. Walter Paisley (Dick Miller) setiap harinya harus berurusan dengan hiruk pikuk tersebut. Walter adalah pelayan yang bekerja di Yellow Door dan diam-diam juga mengidolakan orang-orang di sekitarnya. Walter ingin seperti para seniman-senima yang setiap hari ia layani, sayang sekali talentanya tidak mencukupi. Walter menghabiskan waktunya dengan bekerja, seringkali sambil mendengarkan puisi yang dibacakan Maxwell Brock (Julian Burton), seorang penyair yang cukup berpengaruh di komunitas tersebut. Walter mungkin memang tidak berbakat, tapi hal tersebut tidak menghentikannya untuk menjadi seorang seniman. Pada suatu malam di apartemennya, tanpa sengaja ia membunuh seekor kucing. Tentu saja ia merasa bersalah. Namun apa mau dikata, Walter adalah pemuda bodoh dengan pikiran terbelakang, teringat akan sebuah puisi yang dibacakan Maxwell, ia akhirnya membungkus mayat kucing tersebut dengan tanah liat, untuk kemudian menyebutnya sebagai karya patung bertajuk "Dead Cat." Dari sinilah petualangan gila Walter sebagai seorang 'pematung' berawal.


Ide cerita yang sederhana dan klise memang. Toh kita semua sudah terlampau sering mendengar cerita tentang pembunuh gila yang menjadikannya mayat korban-korbannya sebagai karya seni (boleh jadi beberapa diantaranya juga terispirasi dari film ini). Tapi Roger Corman dan penulis skenario Charles B. Griffith (yang juga menulis skenario untuk film Corman selanjutnya, Little Shop of Horror) membawa ide sederhana ini ke arah yang lain. Film ini dipenuhi dengan bumbu-bumbu black comedy yang menyegarkan, termasuk sedikit memperolok kultur beatnik.

Bagi saya ini adalah sebuah film yang penting. Era awal kemunculan black comedy dan boleh jadi sebagai akar film-film thriller exploitation seperti The Driler Killer (Abel Ferrara, 1979). Seting kultur beatnik dengan gaya jazz yang kental juga berhasil menangkap atmosfir tren musik jazz yang biasa dikaitkan dengan art-culture di akhir 50an.

Terlepas dari semua yang saya tulis di atas, saya sendiri sangat merekomendasikan film ini untuk mereka yang menyukai black comedy, atau untuk mereka yang tertarik mengenal Roger Corman dan B-movie.

0 comments:

Post a Comment